Siapa saja yang dapat melakukan isolasi mandiri?
Orang yang bisa melakukan isolasi mandiri adalah orang yang tidak bergejala atau bergejala ringan dan dinyatakan oleh tenaga medis dapat melakukan isolasi mandiri
Apa saja yang dimaksud gejala ringan?
Gejala ringan pada COVID-19 adalah demam, batuk, pilek, pusing, hidung tersumbat, hilang penciuman, hilang rasa pengecap, nyeri tenggorokan, nyeri tulang dan otot, mual, muntah, nyeri perut, diare, penurunan nafsu makan tanpa sesak napas dengan frekuensi napas masih di dalam rentang normal yakni 12-20 kali permenit dan saturasi oksigen ≥ 95%.
Apa yang perlu disiapkan di tempat isolasi mandiri?
Hal yang perlu disiapkan pada lokasi isolasi mandiri adalah kamar yang terpisah, alat makan tersendiri, kamar mandi yang terpisah ( bila memungkinkan), alat termometer, dan oksimeter nadi.
Apa yang perlu dipantau selama isolasi mandiri?
Pasien memantau gejala suhu tubuh dan saturasi oksigen setiap hari. Suhu tubuh dan saturasi oksigen diperiksa dua kali sehari, pagi dan malam. Pantau perkembangan keluhan seperti demam yang memberat dan terus-menerus, batuk yang semakin sering, serta sulit bernapas. Pasien yang menjalani isoman perlu melaporkan kondisi pada petugas pemantauan.
Alat pelindung diri (APD) apa saja yang harus dipakai saat menjalankan isolasi mandiri?
Jika pasien isolasi pada ruangan terpisah, pasien tidak perlu memakai masker di kamar. Jika tidak terdapat ruangan terpisah, pasien dan keluarga wajib memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan. Dapat memakai sarung tangan saat mencuci pakaian atau alat makan bekas pasien.
Apa saja peran keluarga pasien COVID-19 dalam menjalankan isolasi mandiri?
Keluarga dapat selalu mendukung pasien dengan menjaga komunikasi misal media telepon dan menyiapkan makanan dan meletakkannya di depan pintu kamar atau lokasi isoman pasien.
Berapa lama isolasi mandiri dilakukan?
Isolasi mandiri dilakukan selama 10 maksimal 10 hari sejak muncul gejala ditambahkan 3 hari bebas demam dan gangguan pernapasan. Jika gejala lebih dari 10 hari, isolasi dilakukan hingga gejala hilang ditambah dengan 3 hari bebas gejala.
Kapan ke rumah sakit saat isolasi mandiri?
Jika mengalami gejala-gejala yang memberat berupa demam terus- menerus, napas semakin sesak, nyeri dada, muntah dan diare terus-menerus serta gangguan kesadaran, pasien dapat datang ke rumah sakit
Apakah pasien isolasi mandiri dapat berolahraga?
Pasien isolasi mandiri dapat berolahraga. Olahraga dapat dilakukan dengan intensitas ringan hingga sedang dan dilakukan di tempat terbuka atau di tempat tanpa kehadiran orang lain. Tunda olahraga jika mengalami gejala sesak napas dengan saturasi oksigen dibawah 95% saat istirahat, demam selama 2 hari terakhir, nyeri dada, nyeri kepala dan batuk terus-menerus.
Apakah pasien isolasi mandiri perlu berjemur?
Pasien isolasi mandiri dianjurkan untuk berjemur setiap hari selama 10-15 menit sebelum jam 9 pagi dan/atau setelah jam 3 sore.
Bagaimana mengelola pakaian kotor pasien isolasi mandiri?
Pakaian yang telah dipakai dapat dimasukan ke dalam kantong plastik/wadah tertutup yang terpisah dari pakaian kotor anggota keluarga lainnya sebelum dicuci terpisah.
SUMBER