Pastikan Kebutuhan Nutrisi Terpenuhi
Satu dari tiga perempuan tidak hamil, mengalami anemia. Sekitar 50% kasus anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi salah satunya karena kurangnya asupan zat besi. Setiap perempuan yang mengalami menstruasi direkomendasikan untuk mendapatkan suplemen zat besi setiap harinya sebanyak 30-60 mg besi elemental atau setara dengan 150-300 mg ferrous sulfate heptahydrate, 90-180 mg ferrous sumarate atau 250-500 mg ferrous gluconate. Bahaya anemia pada kehamilan adalah Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), kelahiran prematur, kematian janin dan meningkatkan risiko rendahnya cadangan besi pada bayi yang dapat menyebabkan gangguan perkembangan motorik dan mental bayi, serta mengganggu kemampuan belajar.
Menjaga Berat Badan Agar Tetap Ideal
Pastikan berat badan Ibu normal berdasarkan Indeks Massa Tubuh (MT) sebagai persiapan kehamilan. Wanita dengan obesitas memiliki peningkatan risiko komplikasi pada kehamilan, seperti kelainan kongenital dan atau preeklamsia. Rekomendasi aktivitas fisik menurut WHO yaitu melakukan setidaknya 150 menit aerobik intensitas sedang (durasi 10 menit) dalam 1 minggu, atau 75 menit aerobik intensitas berat dalam 1 minggu, atau kombinasi sedang-berat.
Indeks massa tubuh = (berat badan (dalam kg)/ tinggi badan (dalam meter)x tinggi badan (dalam meter))
Berat badan yang digunakan adalah berat badan sebelum hamil
Klasifikasi berat badan berdasarkan IMT:
Under-weight : kurang dari 18.5
Normal weight : 18.5- 24.9
Over-weight : 25-29.9
Obese : >= 30
Dengan mengetahui IMT pre-kehamilan, maka seorang calon ibu dapat merencenakan kenaikan berat badan yang diperbolehkan selama kehamilan
Total kenaikan berat badan (kg) berdasarkan IMT
Under-weight : 12.5-18
Normal weight : 11.5-16
Over-weight : 7-11.5
Obese : 5-9
Menjaga Kesehatan dari Penyakit Menular maupun Penyakit Tidak Menular
Penyakit infeksi yang paling banyak menjadi penyulit pada kehamilan adalah malaria, hepatitis, Tuberkulosis (TBC), HIV/AIDS, Toksoplasmosis, sifilis, varicella-zoster, rubella, cytomegalovirus, herpes simpleks (TORCH), dan infeksi menular seksual (IMS) yang dapat menyebabkan kelainan kongenital, ketuban pecah dini (KPD), Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), Intra Uterine Fetal Death (IUFD), dan penularan infeksi dari ibu ke janin. Penyakit tidak menular di dalam keluarga seperti diabetes melitus, hipertensi, riwayat preeklampsia/eklampsia, kanker, gangguan autoimun, asma, alergi, sangat dibutuhkan untuk pencegahan komplikasi pada kehamilan. Jika Ibu mengalami salah satu penyakit diatas, segera konsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk hamil.
Sumber
1. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Tatakelola PraKonsepsi. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia; 2019.