- AUTHOR : Dhiya Surya Tarina
- EDITOR : dr. Nur Eulis Pujiastuti Nahdiyat, M.Res
Apa itu Luka Bakar?
Luka bakar adalah kerusakan dari struktur kulit yang normal sehingga
fungsinya terganggu. Luka bakar adalah kerusakan struktur dan fungsi kulit
yang diakibatkan oleh panas yang berlebihan, sehingga menyebabkan trauma
pada kulit. Penyebab tersebut bisa dari api, listrik, gesekan, bahan kimia,
atau radiasi
Memang bagaimana keparahan luka bakar?
Luka bakar mempunyai 4 tingkat keparahan
- Kemerahan, bengkak, nyeri di bagian paling luar kulit
- Gejala derajat 2 terbagi menjadi 2a dan 2b, yaitu:
- Timbul bula dan nyeri
- Bula, nyeri, dan pucat
- Kulit menghitam, menandakan bahwa sel-sel kulit sudah mati. Pada
kondisi ini, pasien tidak lagi merasakan nyeri lagi karena saraf-saraf
sudah tidak berfungsi secara normal
- Kematian sel yang sampai ke tulang dan tulang sumsum
Lalu, bagaimana penanganan awalnya?
Terdapat beberapa langkah yang dapat Anda lakukan, yaitu :
- Hentikan dan jauhi dari sumber panas, langsung padamkan sisa api
- Mendinginkan suhu,
- Cara untuk menurunkan panas pada bagian luka adalah merendam luka
di dalam air, atau alirkan dengan air mengalir dengan suhu normal
selama 15 menit untuk mengurangi nyeri dan bengkak
- HINDARI irigasi dengan AIR DINGIN atau ES karena bisa membuat
lukanya lebih parah. Air juga bisa membersihkan semua bahan
berbahaya apabila luka bakar diakibatkan oleh bahan kimia
- Meredakan nyerinya dengan obat antinyeri dan HINDARI penggunaan salep
- Tutup luka menggunakan cling film/cling wrap, yang bersih atau
steril. Cling film/wrap digunakan karena bahan tersebut menutupi luka
dengan baik sehingga bakteri tidak mudah masuk, dan lebih mudah bagi
dokter untuk melihat perkembangan lukanya. Jangan dililit, cukup
ditutupi saja supaya tidak menghambat aliran darah
- Pastikan badan hangat, karena dengan badan yang hangat dapat mencegah
hilangnya panas
Kapan saya harus ke dokter?
Jika luka sudah di tutup, langsung bisa datang ke dokter di IGD untuk
penanganan selanjutnya
Pencegahan?
Untuk mencegah luka atau injury, harus implementasikan tiga E: Education
(edukasi), engineering (teknik), dan enforcement (peraturan)
- Education: Mengubah perilaku untuk mencegah kecelakaan di kemudian
hari, termasuk memperbanyak penyuluhan mengenai resiko dan pencegahan
luka bakar di berbagai macam komunitas
- Engineering: Menyesuaikan lingkungan supaya mencegah kecelakaan
kedepannya
- Enforcement: Membuat dan mengimplimentasikan peraturan dan kebijakan
untuk meningkatkan kualitas keamanan di lingkungan komunitas
SUMBER
- Golinko MS, Clark S, Rennert R, Flattau A, Boulton AJ, Brem H. Wound
emergencies: the importance of assessment, documentation, and early
treatment using a wound electronic medical record. Ostomy Wound Manage.
2009;55(5):54-61
- Kagan R, Peck M, Ahrenholz D, Hickerson W, Holmes J, Korentager R et
al. Surgical Management of the Burn Wound and Use of Skin Substitutes.
Journal of Burn Care & Research. 2013;34(2):e60-e79
- Mertens DM, Jenkins ME, Warden GD. Outpatient burn management. Nurs
Clin North Am. 1997;32(2):343-64
- Peate WF. Outpatient management of burns. Am Fam Physician.
1992;45(3):1321-30.
- Clayton MC, Solem LD. No ice, no butter. Advice on management of
burns for primary care physicians. Postgrad Med. 1995;97(5):151-5, 9-60,
65
- Hudspith J, Rayatt S. First aid and treatment of minor burns. BMJ.
2004;328(7454):1487-1489.
- Cox S, Burahee A, Albertyn R, Makahabane J, Rode H. Parent knowledge
on paediatric burn prevention related to the home environment. Burns.
2016;42(8):1854-1860
- Sutchritpongsa S, Sangwisit S, Sonjaipanich S. Parental awareness of
household injury prevention: adequacy of anticipatory guidance for well
childcare. J Med Assoc Thai. 2013;96(12):1531-5
- Heard J, Latenser B, Liao J. Burn Prevention in Zambia. Journal of
Burn Care & Research. 2013;34(6):598-606