loader

Artikel

img

Apakah Normal jika Kaki dan badan bengkak saat hamil?

    • AUTHOR : dr. Nur Kalih Diah Puspitorini
    • EDITOR : dr. Nur Eulis Pujiastuti Nahdiyat, M.Res

Berbagai faktor dapat menyebabkan pembengkakan (oedema) di jaringan selama kehamilan, biasanya pada kaki, pergelangan kaki, tungkai dan terkadang di wajah dan tangan. Hal itu karena tubuh Anda menampung lebih banyak cairan selama hamil dan rahim yang membesar juga memberi tekanan pada pembuluh darah besar di sekitar panggul, yang mengganggu aliran balik darah ke jantung. Selain itu, saat hamil, kelenjar adrenal memproduksi lebih banyak hormon yang fungsinya untuk menahan cairan. Anda tidak perlu khawatir, karena beberapa penumpukan cairan selama kehamilan adalah normal, terutama pada trimester ke-3 kehamilan. Pembengkakan kaki dan badan selama hamil sering terjadi dan biasanya berangsur menghilang setelah melahirkan.

Evaluasi tanda bahaya bengkak saat hamil

Meskipun pembengkakan kaki dan badan yang ringan selama kehamilan adalah normal, namun beberapa gejala di bawah ini perlu diperhatikan:
    • Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih tinggi
    • Pembengkakan hanya pada satu kaki atau betis, terutama jika area tersebut hangat, merah atau terdapat demam
    • Bengkak di tangan
    • Bengkak yang tiba-tiba meningkat dan menyakitkan (terutama jika hanya pada satu kaki atau pada bagian tubuh tertentu saja)

Bagaimana cara pencegahan dan penanganannya?

    • Hindari berdiri terlalu lama. Duduk dan sesekali putar pergelangan kaki Anda dengan lembut untuk meregangkan otot betis. Lebih baik lagi jika berbaring dengan kaki ditinggikan.
    • Tidur miring ke kiri. Hal ini dapat menghilangkan tekanan dari vena besar yang mengambalikan darah dari bagian bawah tubuh ke jantung (vena cava inferior).
    • Aktif secara fisik setiap hari. Berjalan-jalan, naik sepeda statis atau berenang.
    • Berdiri atau berjalan di kolam renang. Meskipun sedikit penelitian tentang penggunaan air untuk pembengkakan kaki dan badan, berdiri atau berjalan di kolam renang tampaknya membantu menekan jaringan di kaki dan mungkin memberikan kelegaan sementara dari pembengkakan yang dialami selama kehamilan
    • Kenakan pakaian longgar. Pakaian ketat di badan dapat membatasi aliran darah yang mengalir.
    • Gunakan stocking kompresi. Dokter anda mungkin merekomendasikan untuk mengenakan stocking pada siang hari jika diperlukan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pijat kaki dan pijat refleksi yang melibatkan pemberian tekanan pada area tertentu seperti kaki, tangan dan telinga dapat membatu mengurangi pembengkakan kaki selama kehamilan. Selain itu, pembengkakan dalam kehamilan tidak berarti Anda harus mengurangi jumlah minuman yang diminum. American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan sekitar 8-12 gelas cairan dalam sehari selama kehamilan dan upayakan tetap penuhi kebutuhan carian Anda selama kehamilan.

Tanda Bahaya

Segera ke rumah sakit jika anda merasa kaki dan tanggan semakin bengkak, terutama pada kaki, dimana anda merasakan keluhan lain, seperti:

    • Nyeri kepala
    • Tekanan darah tinggi
    • Sesak
    • Nyeri dada
    • Mual, muntah
    • Penurunan kesadaran/pingsan

Pada penyakit preeklampsia (tekanan darah tinggi dalam kehamilan), didapatkan kebocoran cairan di seluruh tubuh akibat kurangnya protein pada tubuh, sehingga menyebabkan penumpukan cairan di rongga-rongga tubuh, salah satunya di ekstremitas, seperti tangan dan kaki. Penyakit ini sangat berbahaya yang dapat menyebabkan morbiditas hingga kematian ibu dan janin. Secara umum tekanan darah tinggi pada kehamilan adalah kondisi yang tidak normal dan membutuhkan penanganan yang tepat. Kehamilan dengan tekanan darah tinggi, harus ditangani di rumah sakit.

Sumber

  1. Bunce EE, Heine RP. Swelling During Late Pregnancy. Women’s Health Issues. 2022.
  2. Smyth RMD, Aflaifel N, Bamigboye AA. Interventions for varicose veins and leg oedema in pregnancy (Review). Cochrane Library; 2015.
  3. Benninger B, Delamarter T. Anatomical factors causing oedema of the lower limb during pregnancy. Folia Morphol. 2013 Mar 5;72(1):67–71.