loader

Artikel

img

Kenali Kanker Genitalia pada Perempuan dan Gejalanya

    • Penulis: dr. Nur Eulis Fatimah N
    • Editor: dr. Roslina, SpOG

Kanker adalah penyakit kronis tidak menular yang dapat berakibat fatal dan menyebabkan kematian. Berdasarkan data GLOBOCAN pada tahun 2018, 1 dari 11 perempuan akan meninggal karena kaner. Angka kejadian penyakit kanker di Indonesia sendiri mencapai 136.2/100.000 penduduk, dan saat ini berada pada urutan ke-8 di asia tenggara. Angka kejadian kanker tertinggi pada perempuan adalah kanker payudara yaitu sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk, sedangkan yang kedua adalah kanker leher rahim yaitu sekitar 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk.

Apa saja jenis kanker pada perempuan? Secara umum, perempuan dapat terkena semua jenis kanker sama seperti pada laki-laki. Kanker payudara dapat terjadi baik pada perempuan dan laki-laki. Kanker genitalia adalah jenis kanker yang khusus terjadi pada perempuan, diantaranya adalah:

1) Kanker indung telur

2) Kanker badan rahim

3) Kanker leher rahim

4) Kanker vagina

5) Kanker vulva

6) Kanker gestasional trofoblas

Penyebat terjadinya kanker sangat bervariasi, mayoritas kanker disebabkan oleh kelainan genetik yang diturunkan atau didapat. Namun pada jenis kanker tertentu misalnya kanker leher rahim, penyebab utamanya adalah Virus Human Papillomavirus (HPV). Kanker serviks merupakan jenis kanker kedua terbanyak setelah kanker payudara, namun sebenarnya dapat dicegah, yaitu dengan pemberian vaksin yang diberikan sedini mungkin sebelum seorang perempuan menikah atau berhubungan seksual. Sedangkan pada kanker badan rahim dan kanker indung telur dapat disebabkan juga oleh paparan hormon secara abnormal yang melibatkan hormon estrogen dan progesteron. Pada kanker jenis ini penggunaan obat-obat hormonal, riwayat melahirkan, dan berat badan berlebih merupakan beberapa faktor risiko. Walaupun demikian, kelainan genetik bawaan saat ini selalu dihubungkan dengan kejadian kanker, sehingga sangat penting untuk berwaspada akan risiko kanker pada perempuan yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker.

Apakah Kanker bisa dicegah?

Beberapa upaya dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kanker, seperti menerapkan pola hidup sehat, yaitu diantaranya:

  • Menjaga berat badan tetap ideal
  • Aktif melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari
  • Mengurangi konsumsi makanan manis dan berpengawet, dan makanan yang dibakar
  • Gejala apa saja yang dapat muncul pada kanker genitalia perempuan?

    Pada stadium awal, kebanyakan kanker tidak bergejala atau dikenal dengan istilah silent killer, dimana progresifitas kanker bersifat tidak bergejala. Saat gejala muncul, sering kali kanker sudah menyebar dengan stadium lanjut. Beberapa gejala kanker genitalia pada perempuan adalah:

    1) Flek-flek atau perdarahan abnormal dari vagina yang terjadi di luar siklus menstruasi

    2) Perut membesar dan nyeri perut

    3) Penurunan berat badan secara signifikan tanpa adanya perubahan pola makan

    4) Mual dan muntah atau begah,

    5) Benjolan atau lesi yang muncul dan membesar dengan cepat

    6) Rasa benjolan di vagina

    7) Perdarahan setelah berhubungan seksual, baik berupa flek-flek ataupun perdarahan yang banyak

    8) Pada kasus kanker payudara, munculnya benjolan di Payudara

    9) Gangguan berkemih dan defekasi

    Upaya deteksi dini

    Hal yang terbaik untuk dilakukan adalah mengenali dan mencegah faktor risiko dan menerapkan pola hidup sehat. Sedangkan khusus pada kanker serviks/leher rahim dimana penyebabnya adalah virus HPV, pemberian vaksin dapat merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan.Upaya deteksi dini juga dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan rutin leher rahim dengan melakukan Inspeksi Visual Asetat (IVA), pap smear dan pemeriksaan DNA HPV.

    Sumber

    1. Data Globocan 2020
    2. Disaia and Creasman Clinical Gynecologic Oncology, Tenth Edition, 2023