loader

Artikel

img

Penyakit Epilepsi

    • AUTHOR : dr. Nur Kalih Diah Puspitorini
    • EDITOR : dr. Nur Eulis Pujiastuti Nahdiyat, M.Res

Epilepsi atau yang biasa dikenal dengan ayan merupakan penyakit kronis yang memiliki ciri khas berupa kejang berulang lebih dari satu kali tanpa penyebab yang jelas. Penyakit ini terjadi karena adanya gangguan sistem saraf pusat yang menyebabkan kejang atau terkadang hilang kesadaran. Kejang terjadi ketika impuls listrik pada sel saraf dihasilkan secara berlebihan karena adanya kerusakan atau perubahan di dalam otak, sehingga menyebabkan perilaku atau gerakan tubuh yang tidak terkendali. Epilepsi dapat diderita oleh semua kelompok usia, tetapi biasanya epilepsi dimulai saat masih anak-anak.

Tanda dan Gejala Epilepsi

Kejang merupakan gejala utama epilepsi. Karakteristik kejang bervariasi dan tergantung pada bagian otak mana gangguan pertama kali dimulai dan seberapa jauh penyebarannya. Berikut ini adalah tanda dan gejala epilepsi yang umumnya terjadi, baik pada bayi, anak ataupun orang dewasa:
    • Tatapan mata kosong (bengong) menatap satu titik terlalu lama
    • Kekakuan otot
    • Gerakan menyentak tak terkendali pada tangan dan kaki
    • Kebingungan sementara
    • Hilangnya kesadaran
    • Gejala psikis
    • Gemetar atau kejang pada sebagian anggota tubuh (wajah, lengan, kaki) atau keseluruhan
    • Kejang yang diikuti oleh tubuh menegang dan hilang kesadaran secara tiba-tiba, yang bisa menyebabkan orang tersebut tiba-tiba terjatuh
Orang dengan epilepsi cenderung memiliki lebih banyak masalah fisik (seperti patah tulang dan memar akibat cedera yang berhubungan dengan kejang), serta tingkat kondisi psikologis yang lebih tinggi, termasuk kecemasan dan depresi.

Penyebab Epilepsi

Penyebab epilepsi belum diketahui pasti. Namun berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pola aktivitas listrik otak dan mungkin menjadi penyebab epilepsi:
    • Cedera kepala
    • Meningitis
    • Pengaruh genetik (Riwayat epilepsi pada keluarga)
    • Kondisi otak yang menyebabkan kerusakan pada otak (stroke, tumor otak, demensia)
    • Gangguan selama kehamilan (infeksi pada ibu, nutrisi yang buruk atau kekurangan oksigen)
    • Gangguan perkembangan (Cerebral palsy, autisme dan neurofibromatosis)

Kapan harus pergi ke dokter?

Temui dokter jika Anda merasa mengalami kejang untuk pertama kalinya. Kejang bukan berarti Anda menderita epilepsi, karena kejang dapat disebabkan oleh beberapa penyebab dan terkadang hanya sekali, tetapi Anda harus menemui dokter untuk mencari tahu mengapa hal itu terjadi. Segera bawa ke rumah sakit jika seseorang:

    • Mengalami kejang untuk pertama kalinya
    • Mengalami kejang yang berlangsung lebih dari 5 menit
    • Mengalami banyak kejang berturut-turut
    • Memiliki masalah pernapasan atau kejang sampai menimbulkan luka

Bagaimana pertolongan pertama saat penyakit epilepsi kambuh?

Penderita epilepsi berisiko mengalami kejang sewaktu-waktu. Jika anda melihat orang di sekitar Anda yang sewaktu-waktu mengalami kejang epileptik tonik-klonik, yaitu kejang yang diikuti oleh kekakuan otot dan kehilangan kesadaran yang membuat orang tersebut berisiko terjatuh, Anda harus mencoba untuk melakukan pertolongan pertama pada pengidap epilepsi dengan cara berikut ini:

    • Jangan panik
    • Hitung waktu kejang dari awal hingga akhir
    • Longgarkan pakaian di sekitar lehernya dan singkirkan benda-benda tajam disekitarnya atau yang sedang dikenakan (kacamata dan benda keras lainnya)
    • Secara perlahan, baringkan orang tersebut dalam posisi miring secepat mungkin, taruh bantal (atau sesuatu yang lembut) di bawah kepalanya, dan buka rahangnya untuk membuka jalur pernapasan yang lebih baik sekaligus mencegah orang tersebut dari tersedak air liur atau muntah.
    • Terus berkomunikasi dengan orang tersebut sehingga Anda tahu kapan mereka telah sadar.
Jika kejang terjadi saat orang tersebut berada di kursi, biarkan ia tetap terduduk selama keadaan mereka aman. Sangga kepalanya sampai kejang selesai. Terkadang, korban perlu diangkat keluar dari kursi saat kejang selesai, misalnya, jika jalur pernapasannya tersumbat segera pindahkan orang tersebut dari kursi dan segera baringkan dalam posisi menyamping.

Jangan lakukan hal ini ketika melakukan pertolongan pertama

  1. Menahan kejang atau mengekang orang tersebut. Hal ini bisa berakibat cedera
  2. Memasukkan benda apapun ke dalam mulut korban atau menarik lidahnya keluar. Hal ini juga bisa menyebabkan cedera
  3. Memberi makan, minum, atau obat sampai korban benar-benar pulih dan sadar sepenuhnya

Apakah epilepsi bisa disembuhkan?

Epilepsi tidak dapat disembuhkan. Namun, ada obat-obatan yang dapat dikonsumsi untuk mengendalikan terjadinya kejang. Selain dengan obat, penanganan epilepsi terkadang juga perlu ditunjang dengan:

    • Operasi untuk mengangkat sebagian kecil otak yang menyebabkan kejang
    • Prosedur untuk menempatkan perangkat listrik kecil di dalam tubuh yang dapat membantu mengendalikan kejang
    • pola hidup yang sehat, seperti olahraga secara teratur, tidak mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, serta diet khusus (diet ketogenik) yang dapat membantu mengontrol kejang
Beberapa orang membutuhkan perawatan seumur hidup. Tetapi pengobatan mungkin bisa dihentikan jika kejang hilang sepenuhnya seiring waktu.

Sumber

  1. Epilepsy. World Health Organization. 2022.
  2. Overview Epilepsy. NHS UK. 2020.
  3. Epilepsy. Centers for Disease Control and Prevention. 2020.