Apa saja syarat isolasi mandiri bagi ibu hamil?
Pertama, konsultasikan dengan dokter dan ikut rekomendasi dari dokter anda. Ibu hamil yang boleh melakukan isolasi mandiri adalah ibu hamil yang tidak bergejala atau bergejala ringan, tidak memiliki penyakit penyerta, dan tersedianya fasilitas/tempat untuk isolasi mandiri.
Apakah syarat lingkungan rumah/kamar yang dapat digunakan sebagai tempat isolasi mandiri?
Ibu hamil dapat mempertimbangkan melakukan isolasi mandiri di rumah jika lingkungan rumah atau kamar memiliki ventilasi yang baik serta memiliki kamar tidur yang terpisah dari anggota keluarga lain. Jika tidak bisa, ibu hamil perlu memposisikan diri di area dimana dapat menjaga jarak minimal 1-2 meter dari anggota keluarga. Anggota rumah perlu memperhatikan protokol kesehatan yang ketat dengan tidak berkontak dengan pasien, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Lebih baik jika tersedia kamar mandi yang terpisah dari anggota keluarga. Ibu hamil dapat mempertimbangkan melakukan isolasi mendiri di fasilitas yang disediakan pemerintah atau di fasilitas kesehatan jika tidak memiliki ruang yang memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri.
Apa yang perlu dilakukan ibu hamil saat isolasi?
Selain memantau perkembangan gejala, Ibu hamil perlu memantau suhu tubuh dan saturasi oksigen dua kali sehari. Ibu hamil dapat mengisi catatan harian mengenai kondisi yang dirasakan. Setelah itu, Ibu hamil tetap mengosumsi tablet penambah darah dan suplemen yang diberikan oleh bidan atau tenaga kesehatan. Lalu, ibu hamil tetap melakukan aktivitas fisik dari peregangan atau senam hamil untuk menjaga kebugaran serta berjemur 15-20 menit dan tidur cukup
Apakah terdapat pantangan makanan bagi ibu hamil yang sedang isolasi mandiri?
Ibu hamil tidak memiliki pantangan makanan. Ibu hamil perlu mengosumsi makanan yang bergizi dan seimbang serta meminum air putih dengan jumlah yang cukup. Ibu dapat memakai alat makan sendiri terpisah dari anggota keluarga lain.
Kapankah ibu hamil perlu ke rumah sakit saat isolasi mandiri?
Ibu hamil perlu ke rumah sakit jika terdapat tanda bahaya seperti sesak napas, saturasi oksigen di bawah 93%, mual-muntah hebat, perdarahan banyak, penurunan gerakan hanin, pecah ketuban, nyeri kepala hebat, kontraksi berulang, penurunan kesadaran dan kejang.
SUMBER
